Optimalisasi Pertumbuhan Tanaman dan Ikan dalam Sistem Akuaponik


Malang, 8 Februari 2025 - Mahasiswa KKN Kelompok 16 Tim 1 Universitas Merdeka Malang berkomitmen untuk memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat melalui program kerja akuaponik. Program ini dirancang sebagai solusi inovatif dalam pertanian berkelanjutan dengan menggabungkan budidaya ikan dan tanaman dalam satu sistem terpadu.

Program kerja ini bertujuan untuk mengembangkan sistem akuaponik sederhana menggunakan ember besar sebagai wadah utama. Sistem ini menggabungkan budidaya ikan lele dan tanaman dalam satu ekosistem yang saling menguntungkan. Ember dilengkapi dengan tutup yang dilubangi untuk menempatkan gelas bekas sebagai wadah bibit tanaman. Setiap gelas dilengkapi dengan kain flanel agar air dapat merambat ke akar tanaman. Selain itu, larutan EM4 digunakan untuk membantu mengendapkan kotoran ikan dan meningkatkan kualitas air bagi pertumbuhan tanaman dan ikan.

Akuaponik merupakan sistem pertanian inovatif yang dapat mengatasi keterbatasan lahan serta meminimalisir penggunaan pupuk kimia. Dengan mengoptimalkan pertumbuhan tanaman dan ikan dalam satu ekosistem tertutup, metode ini diharapkan dapat menjadi solusi ketahanan pangan yang ramah lingkungan dan efisien. Selain itu, penggunaan larutan EM4 dalam sistem akuaponik membantu meningkatkan efisiensi siklus nutrisi dan mengurangi dampak negatif limbah organik.

Tujuan Program

  1. Mengoptimalkan pertumbuhan tanaman dan ikan dalam satu sistem terpadu.

  2. Meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai sistem akuaponik sebagai solusi pertanian berkelanjutan.

  3. Memanfaatkan bahan bekas seperti gelas plastik untuk mengurangi limbah.

  4. Menggunakan teknologi sederhana yang dapat diterapkan oleh masyarakat umum.

  5. Meningkatkan produksi pangan lokal secara mandiri dengan metode ramah lingkungan.

Sistem akuaponik berbasis ember besar dengan larutan EM4 menunjukkan potensi sebagai solusi pertanian berkelanjutan yang hemat biaya dan ramah lingkungan. Program ini bisa meningkatkan kesadaran masyarakat akan manfaat akuaponik dan pemanfaatan bahan bekas untuk bercocok tanam. Dengan implementasi yang tepat, sistem ini dapat menjadi alternatif budidaya yang efisien bagi masyarakat yang memiliki keterbatasan lahan dan sumber daya. Selain itu, program ini juga membuka peluang bagi masyarakat untuk mengembangkan usaha berbasis akuaponik, yang tidak hanya berkontribusi pada ketahanan pangan tetapi juga meningkatkan kesejahteraan ekonomi.

Dokumentasi: 





 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Plank Edukasi Sampah: Berapa Lama Sampahmu Akan Menghilang?

Gambar
  Malang, 6 Februari 2025 -  Kelompok 16 Tim 1 melaksanakan kegiatan ini sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai dampak jangka panjang sampah terhadap lingkungan. Kegiatan ini berfokus pada penyediaan informasi mengenai waktu yang dibutuhkan berbagai jenis sampah untuk terurai, seperti kertas minuman, kaleng, plastik, dan botol plastik. Dengan adanya informasi ini, masyarakat diharapkan lebih memahami bahwa sampah tertentu membutuhkan waktu puluhan hingga ratusan tahun untuk terurai, bahkan ada yang tidak bisa terurai sama sekali. Selain pemasangan plank edukasi, kegiatan ini juga dilengkapi dengan sosialisasi kepada masyarakat mengenai bahaya sampah yang tidak terkelola dengan baik. Sosialisasi ini merupakan lanjutan dari program sebelumnya, yaitu pengadaan tong sampah terpilah (organik dan anorganik). Melalui sosialisasi ini, masyarakat tidak hanya belajar cara memilah sampah dengan benar, tetapi juga memahami dampak negatif sampah yang dibuang s...
Baca selengkapnya

Mewujudkan Lingkungan Bersih: Program Penyediaan Tong Sampah Terpilah di Dusun Sukoanyar

Gambar
  Malang, 5 Februari 2025 -  Kelompok 16 Tim 1 Universitas Merdeka Malang melaksanakan program penyediaan tong sampah terpilah sebagai langkah dalam mewujudkan lingkungan yang lebih bersih dan sehat di Dusun Sukoanyar. Tong sampah dibuat menggunakan galon bekas yang dimodifikasi dan diberi label "Organik" dan "Anorganik" untuk membantu masyarakat memilah sampah dengan lebih mudah. Proses pembuatan diawali dengan pengumpulan galon bekas, kemudian dilakukan pembersihan, pemotongan, dan pengecatan. Setelah itu, galon diberi tulisan sesuai jenis sampah, di mana warna biru untuk tulisan sampah "Organik" dan warna kuning untuk tulisan sampah "Anorganik". Kemudian, galon-galon tersebut dipasang pada balok kayu yang telah dirangkai dengan paku agar lebih kokoh dan stabil. Setelah selesai, tong sampah tersebut ditempatkan di beberapa titik strategis di sekitar dusun agar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Selain pemasangan tong sampah, kami juga memberik...
Baca selengkapnya